Skip to main content

Tidak Cuci Tangan dengan Langkah yang Benar, Malas atau Sulit?

Ilustrasi: Advenstist Health

Saat ini, mencuci tangan adalah salah satu cara proteksi diri terbaik dari penyakit. Di masa pandemi Covid-19, kita sama-sama tahu bahwa kita bisa mencegah terjadinya penyebaran dan infeksi virus Corona dengan cara ini. Kendati demikian, masih banyak di antara kita yang belum menerapkan langkah-langkah cuci tangan dengan benar atau hanya sekadarnya.

Terdapat alasan mengapa kita tidak terbiasa mencuci tangan dengan langkah-langkah yang benar. Bisa jadi karena kita merasa cara itu sulit dilakukan atau pun merasa malas. Lantas, di antara sulit dan malas, manakah yang menjadi alasan kita tidak mencuci tangan secara baik dan benar?

Kebanyakan dari kita mungkin saja termasuk golongan malas. Bukankah mencuci tangan hanyalah perihal membasahi tangan dengan air, lalu memakai sabun? Untuk apa dibuat lebih rumit? Keribetan tersebut bisa membuat waktu kita terbuang percuma.

Lebih jauh, sebenarnya kebanyakan dari kita sudah mengetahui manfaat dan langkah-langkah mencuci tangan yang dianjurkan para ahli. Dengan menerapkannya, seluruh bagian tangan kita akan menjadi bersih dan terbebas dari berbagai kuman seperti bakteri atau virus. Alhasil, kita bisa mencegah terjadinya infeksi, serta penyebaran penyakit, termasuk Covid-19.

Cara mencuci tangan yang dianjurkan pun sebenarnya tidak seribet yang kita pikir. Mula-mula, basahi dulu tangan pada air mengalir, lalu pakailah sabun. Kemudian, ikuti saja langkah-langkah berikut.

1.       Pertama, gosok kedua telapak  tangan

2.       Kedua, gosok kedua punggung tangan

3.       Ketiga, gosoklah cela-cela jari kita

4.       Keempat, buatlah gerakan mengunci antara kedua tangan

5.       Kelima, genggam dan usap ibu jari kiri dan juga kanan

6.       Keenam, ujung-ujung jari menggosok telapak tangan

Sebagai tambahan, waktu yang dianjurkan dalam menggosok seluruh tangan kita adalah 20 detik atau sepanjang menyanyikan lagu Happy Birthday yang diulang sebanyak dua kali.

Setelah itu, bilaslah dengan air mengalir dan keringkan. Cara mencuci tangan ini sesuai dengan anjuran dari World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia.

Kamu bisa menonton video lirik lagu berikut untuk mempermudah mengingat gerakan mencuci tangan.

Kebanyakan dari kita sudah sering mendengar, melihat, menonton, hingga memahami cara mencuci tangan dengan langkah tersebut. Jika ditanyakan, kita bisa saja dengan mudah menjelaskannya. Akan tetapi, (mungkin) rasa malas dan tidak biasalah yang membuat kita tidak menerapkan cara tersebut.

Lantas, bagaimana cara kita mengatasi masalah tersebut? Hal ini tergantung pada masing-masing individu. Akan tetapi, kita bisa memulainya dengan menjadikan langkah-langkah tersebut sebagai sesuatu yang menyenangkan. Mulai saja dengan membiasakan diri dan menggunakannya sebagai salah satu bagian dari gaya hidup kita.

Di permulaannya, kita perlu memaksa diri kita untuk menggunakan “sedikit waktu lebih” dalam mencuci tangan. Akan tetapi ketika telah terbiasa, hal tersebut pasti sudah dianggap lumrah.

Selain itu, orang-orang dewasa bisa mulai mencontohkan cara mencuci tangan dengan langkah yang benar pada anak-anak. Jika sudah terbiasa sedari dini, mereka tidak akan menganggap hal tersebut “aneh” saat sudah dewasa.

Jadi, sebenernya sudah banyak dari kita yang mengetahui tentang langkah-langkah mencuci tangan secara baik dan benar. Hanya saja, kita merasa malas dan tidak terbiasa. Jika ada orang yang belum mengetahui cara itu pun, dengan penjelasan yang didengarkan, pasti akan langsung mudah dipahami. Mari sama-sama belajar membiasakan diri dalam mencuci tangan. Salam sehat!

 

Referensi: WHO, CDC


 

Comments

Popular posts from this blog

Poster Pintar dan Tiga Pesan Kunci Cegah Stunting

Poster Pintar 1000 Days Fund Beberapa waktu yang lalu, saya dan beberapa teman berkesempatan untuk terlibat dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) dari salah satu NGO yang memiliki fokus utama mencegah stunting. Lembaga tersebut bernama 1000 Days Fund. Salah satu tujuan utama pelaksanaan monev ini adalah meninjau media pembelajaran kesehatan berupa poster yang telah ditempel di rumah-rumah warga sejak satu bulan lalu. Selain itu, kami juga perlu mengetahui pemahaman para kader posyandu dan beberapa keluarga anggota posyandu tentang stunting melalui wawancara singkat. Dalam proses inilah, saya mengenal salah satu media promosi kesehatan yang sangat kreatif dalam upaya pencegahan stunting yakni poster pintar yang berisi tiga pesan kunci cegah stunting. Seperti namanya, disebut poster pintar karena poster ini berisi pesan-pesan kesehatan mengenai stunting yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang stunting. Selain berisi pesan kesehatan, poster ini jug

Lagu Kesehatan: Reuse Reduce Recycle

Reuse, Reduce, dan Recycle adalah salah satu cara terbaik dalam pengolahan sampah. Dengan mengolah sampah secara baik dan benar, kita bisa menjaga kelestarian lingkungan. Alhasil, lingkungan kita bisa menjadi terjaga lebih sehat.

1,5 Miliar Masker Tergenang di Laut Selama 2020, Ini Akibatnya!

Gambar: The Telegraph Sejak akhir tahun lalu, berbagai media masa memberitakan sebuah laporan terbaru dari lembaga konservasi OceansAsia. Dalam isi laporan itu disampaikan bahwa pada tahun 2020 kemarin, diperkirakan lebih dari 1,5 miliar masker berakhir di lautan. Angka ini terbilang sangat luar biasa besar. Apalagi mengingat efek yang akan ditimbulkan dari masker yang dibuang secara sembarangan di laut. Seperti yang diketahui, penggunaan masker secara global mulai dikampanyekan dan diwajibkan pada semua masyarakat ketika pandemi Covid-19 berlangsung. Cara tersebut merupakan salah satu upaya terbaik dalam mencegah penyebaran virus Corona. Dengan menutup mulut dan hidung menggunakan masker, maka pintu masuk Covid-19 ke dalam tubuh manusia akan tertutup. Masalah yang Ditimbulkan Kendati demikian, di saat pencegahan Covid-19 sedang berlangsung, masalah besar lain bisa saja terjadi. Masalah tersebut adalah masker bekas pakai yang dibuang secara sembarangan. Hal tersebut dapat men